Sehari Dua Kontol

Hubunganku dengan Doni sudah berjalan hampir setahun. Selama kami berpacaran, entah sudah berapa kali kontolnya yang besar itu menyemburkan air maninya di dalam mulutku.

Untunglah aku masih bisa bertahan untuk tidak menyerahkan keperawananku pada Doni. Betapapun menggairahkannya kontol Doni, namun aku tetap pada prinsip bahwa perawanku hanya untuk suamiku kelak.


Belakangan frekuensi pertemuan kami semakin berkurang. Terkadang sampai sebulan kami tidak bertemu sama sekali.

Ditengah jarangnya pertemuanku dengan Doni, aku berkenalan dengan Sam mahasiswa di kampusku juga. Pemuda asal Padang ini lumayan ganteng. Badannya juga gak kalah dengan Doni. Malah mungkin bsa di bilang lebih bagus, lebih berisi.

Hubungan kami dimulai dengan ngobrol di kantin, makan bareng. Hanya di kampus. Aku belum berani menerima ajakan Sam untuk jalan, karena kuatir ketauan Doni. Bagaimanapun sampai saat ini statuku masih pacar Doni.

Saat makan siang hari ini, Sam mengajak aku menemaninya besok siang ke tempat perkumpulan Mahasiswa Sumbar. Semula aku menolak, tapi melihat wajah Sam yang kecewa, akhirnya aku bersedia.

Begitu juga saat Sam memaksa untuk mengantarkanku ke tempat Kost aku tidak menolak. Kupikir toh Doni tidak akan tahu. Dia kan sedang ke bandung dengan teman-temannya.
Sesampai di tempat kost, aku sengaja tidak mengajak Sam ke kamarku karena ini adalah kunjungan pertamanya. Dia hanya kuajak ngobrol diruang tengah yang biasanya dipakai untuk menerima tamu.

Saat ngobrol, sam mulai berani menyentuh tanganku. Jemariku diremas-remas, terkadang di kecup lembut. Gairahku mulai terpancing, tapi aku masih menunggu Sam yang memulai. Untungnya saat ini tempat kost ku sedang sepi.

Sampai akhirnya Sam mencium bibirku. Ciumannya panjang dan lama sekali. Seolah tdak mau berhenti. Tapi kurasakan bahwa Sam belum banyak pengalaman dengan perempuan. Ciumannya terasa biasa-biasa saja. Saat aku baru akan mulai melayani ciumannya dengan penuh gairah, Sam malah menghentikan ciumannya. Dia pamit pulang. Aaah…. nanggung banget rasanya….
Saat pulang Sam sempat mengingatkan soal rencana besok ke tempat perkumpulan Mahasiswa Sumbar. Aku katakana untuk bertemu di kampus saja. Aku janji jam 10 pagi sudah bisa meninggalkan kampus.

————–

Pagi-pagi sekali aku sudah siap untuk berangkat kuliah. Aku teringat dengan janjiku dengan Sam jam 10 nanti. Artinya hari ini aku hanya akan mengikuti satu mata kuliah saja.

Namun betapa terkejutnya aku saat membuka pintu kamar, Doni sudah berdiri di depan pintu dengan senyumnya yang khas.
Tanpa kupersilahkan masuk, Doni sudah melangkah kedalam kamarku.
“Eh… ngapain masuk, yuk berangkat. Aku mau kuliah.” tapi Doni hanya senyum-senyum sambil merebahkan tubuhnya di kasur.
“Lho… kamu gak mau kuliah Don ?” Lagi-lagi Doni hanya tersenyum sambil menarik tanganku sampai aku terjatuh menimpa tubuhnya.
“Aku kangen” kata Doni singkat dan langsung mencium bibirku. Aku tidak bisa apa-apa selain meladeni ciuman Doni yang memang jago ciuman itu. Perlahan gairahku bangkit. Lumatan lidahnya di dalam rongga mulutku membuat aku melenguh nikmat.

Tapi saat Doni akan membuka jilbabku, cepat-cepat aku menolak. Aku teringat akan janjiku dengan Sam. Gawat… bisa telat nih.
Jadi kupikir, supaya cepat selesai, lebih baik biar aku saja yang memuaskan Doni. Segera lidahku bermain di sekujur wajah Doni. Lalu ciumanku turun ke lehernya. Mulai dari leher bagian bawah, ke jakun sampai dagu kujilati naik turun. Doni tampak mulai keenakan. Kepalanya sampai mendongak ke atas.

Lalu kubuka kancing baju kemejanya, dan langsung kujilati dadanya yang bidang bikin ngiler itu. Puting susunya ku jilati, ku sedot-sedot dan kusentil-sentil dengan lidahku. Doni mulai mendesah nikmat.

Jilatanku turun lagi sampai ke perutnya yang rata dan kencang. Lubang pusernya kujilati hingga terlihat perut Doni bergerak karena menahan napas.

Puas menjilati perutnya, kubuka resleting celana Doni. Lalu kuturunkan celananya berikut CD nya sekaligus.

Wooow ! kontolnya sudah ngaceng dan keras sekali. Aku sangat suka dengan kontol Doni. Apalagi sudah sebulan aku tidak bertemu dengan Kontolnya ini. Langsung saja kontolnya yang besar itu ku kulum dan ku isap-isap dengan kuat. Aku berharap Doni cepat keluar supaya aku tidak terlambat menepati janjiku dengan Sam.

Namun sepertinya kali ini Doni benar-benar hebat. Sudah hampir 1 jam aku mengulum kontol Doni yang besarnya minta ampun ini. Tapi belum juga ada tanda-tanda dia mau keluar. Sementara waktu sudah semakin siang. Bisa-bisa aku terlambat. Sam pasti sudah menungguku.
Kujilati kontol besar panjang itu mulai dari bijinya yang kencang, terus kujilat keatas sampai kepala kontolnya. Turun lagi sampai ke bijinya. Lalu kubolak balik kontol besar itu. Kujilat bagian atasnya, lalu kujilat bagian bawahnya yang banyak urat-uratnya. Lalu kumasukkan kontolnya kedalam mulutku sambil lidahku bermain-main di kepala kontolnya.

Tidak itu saja, aku mengocok kontol Doni dengan mulutku sambil menghisapnya. Saat mulutku maju dan kontolnya masuk kedalam mulutku, lidahku bermain-main di batang kontolnya. Saat mulutku mundur kuhisap kontol Doni dengan kuat sambil kukeluarkan sampai batas kepala kontolnya.

Gayaku ini tampak membuahkan hasil. Doni mengerang-ngerang keenakan. Lalu ku kocok kontolnya dengan tanganku. Ku hisap lagi, ku kocok lagi. Kubasahi kontol Doni dengan ludahku suaya licin. Kemudian ku kocok dengan cepat. Sampai akhirnya terasa Kontol itu semakin membesar dan semakin keras. Lalu bisa kurasakan ada kedutan-kedutan di urat-uratnya yang sudah sangat kuhapal. Doni mau keluar. Cepat kumasukkan kontol Doni kedalam mulutku dan kuhisap kuat-kuat. Dan….. Crooooot…. air maninya menyembur kedalam mulutku. Kutelan semuanya sambil terus ku isap kontolnya sampai tidak ada lagi tetesan air mani yang keluar.
Akhirnya… aku lega.

Cepat aku membersihkan diri, merapikan pakaian dan menyemprotkan parfum di bajuku. Aku takut nanti Sam mencium bau sperma di mulutku. Bisa gawat.
Setelah semuanya rapi, Doni mengantarkanku ke kampus. Doni tidak kuliah. Mau istirahat dirumah katanya. Aku lega sekali. Berarti dia tidak akan tahu aku pergi dengan sam hari ini.

Meski agak terlambat, aku dan Sam tetap pergi ke tempat perkumpulan Mahasiswa Sumbar sesuai rencana. Ternyata tempatnya berupa mess atau guest house yang dihuni oleh para mahasiswa asal Sumbar.

Hari ini mess tersebut terlihat sepi. Menurut Sam kalau jam segini memang biasa sepi. Baru ramai nanti sore menjelang malam.

Sam membawaku kesebuah kamar dan menguncinya dari dalam. Aku langsung duduk di tepi tempat tidur. Tidak menunggu lama, Sam langsung menciumku dengan penuh semangat. Tapi seperti kemarin, Sam hanya menciumku lamaaaa tapi tidak melakukan hal-hal yang lain. Jika kemarin aku masih Ja’im, tidak hari ini. Langsung kudorong tubuh Sam hingga terlentang di kasur. Kakinya masih menjuntai ke lantai.

Kucium bibir Sam dengan ganas, lidahnya kubelit dengan lidahku. Sam tampak gelagapan tidak menduga aku yang pakai jilbab bisa seganas ini.
Lalu bibirku mulai turun menjilati lehernya, kupingnya, kembali lagi ke lehernya. Lalu kubuka kancing baju kemejanya, dan langsung kujilati dadanya. Puting susunya ku jilati, ku sedot-sedot dan kusentil-sentil dengan lidahku. Sam semakin kelojotan.

Jilatanku turun lagi sampai ke perutnya yang rata dan kencang. Lubang pusernya kujilati hingga terlihat perut Sam bergerak-gerak dengan cepat. Lidahku terus menari-nari disekitar pusarnya sambil kuusap-usap perut bawahnya. Lalu lidahku turun lagi sampai ke perut bawahnya. Kemudian kubuka kubuka resleting celananya. Sam sempat mencegah dengan memegang tanganku erat. Tapi sambil tersenyum dan menatap matanya, kusingkirkan tangan sam yang mencegah perbuatanku.

Celananya kuperosotkan kebawah. Terlihat gundukan besar di dalam CD nya. Kuciumi gundukan besar itu. Lalu kuturunkan CD nya menyusul celananya yang sudah merosot duluan.
Oooowwgh ! besarnyaaa… ternyata kontol Sam lebih besar dari kontol Doni. Tidak sabar, langsung aku merosot berjongkok di lantai dan kujilati batang kontol yang luar biasa indahnya itu. biji peler nya kuremas-remas lembut sambil terus kujilati batang kontolnya.
Lalu mulai kumasukkan batang kontol itu kedalam mulutku. Kuisap-isap, ku emut-emut dan kujilati dengan penuh nafsu.

Namun, mungkin karena ini pengalaman pertama buat Sam, baru sebentar aku mengisap kontolnya sudah terasa kedutan-kedutan tanda Sam mau muncrat. Cepat kukeluarkan kontol itu dari mulutku dan kukocok-kocok. Aku belum mau Sam keluar di mulutku karena ini baru pertama.

Cepat kukocok-kocok kontol Sam sambil aku agak menghindar ke samping. Dan benar saja, tak lama kemudian Sam berteriak tertahan, dan…. Crooooootttt air maninya mucrat dengan derasnya. Muncratannya sampai mengenai dinding kamar saking kencang nya. Benar-benar kontol perjaka.

Tanganku terus saja bermain-main dengan kontol Sam sampai kontol itu mengecil kembali. Tapi aku tidak berhenti, terus saja kontol itu aku permainkan. Aku begitu terpesona dengan kontol Sam sampai rasanya sayang kalau buru-buru dilepaskan.
Aaaghhh… segarnya. Seharian ini aku sudah dapat 2 kontol.

Saat dijalan pulang dengan mengendarai motor, tanganku tetap masuk kedalam celana Sam.
Sepanjang jalan aku terus bermain-main dengan kontol Sam.

Pos ini dipublikasikan di Bangku Kuliah dan tag . Tandai permalink.

2 Balasan ke Sehari Dua Kontol

  1. lia berkata:

    perAan crtanya ga ad yg ngntot,
    Jdi nya ga seru di bca,

  2. boe berkata:

    gliran gue kpan nihh…..

Tinggalkan komentar